Sepotong Sajak Sahabat Lama



Keheningan merambat menjalar waktu
Melewati beratus-ratus siang dan petang
Kukumpulkan segala harapku dengan gelisah yang tak kunjung lalu
Dengan segenap asa yang kupaksa membentang

Adakah riak-riak kerinduan membawamu sampai ke halaman rumahku?
Sudahkah kau terima secarik salam yang kutitipkan pada bulan yang menatap penuh iba dan sendu?
Sempatkah kau melihat jemariku memainkan alunan simfoni bernada pilu?
Jika saja kau tahu,
perasaan apapun tak pernah padamkan kobaran rindu itu

Beragam cerita yang kau ukir di sudut memori
Canda dan tawa yang seingatku tak pernah luput menghiasi
Sekumpulan kenangan yang terus menari tiada henti
Hingga kubiarkan ia merasa lelah sendiri
Dan kemudian kuputuskan untuk tak menaruh peduli lagi

Ini bukan seonggok kisah beraroma sendu
Bukan pula hikayat seorang putri yang merindukan kawan
Tak perlulah kita menyalahkan waktu
Yang terus melaju tanpa mau berbelok sebentar ke perhentian

Jangan salahkan gerimis yang mengakhirkan pertemuan bumi dan mentari
Sang gerimis tak akan sudi mendengarkan
Jangan salahkan periode yang tak menyisakan jarak antara persahabatan dengan ironi
Sebenarnya yang kurasa hanya rindu yang tak berperasaan
Dan rindu itu,
kutujukan pada kalian…



Bandung, November 2012


Comments

Post a Comment

Total Pageviews